Kamis, 23 Desember 2010

tentang skripsi

So Hok Gie menulis ketika berumur 15 tahun, Anne Frank menulis “kitty” nama buku hariannya ketika berumur 13 tahun, dan sekarang setiap orang mengenal mereka, saya menulis ketika berusia 20 tahun dan tidak menambah nilai positif pada popularitas saya, oh ya barangkali saya melupakan kenyataan bahwa Anne Frank dan So Hok Gie menulis dalam hitungan tahun secara berkala sementara saya ya seperti itulah, saya pun sedih mengatakannya.

Anyway dunia ini selalu tidak adil, paling tidak itu yang saya rasakan, beberapa teman saya saat ini sedang mengerjakan yg namanya “skripsi” sementara saya dan mereka sama2 masih di semester 7, itu bukan karena mereka pintar, tapi karena mereka kuliah di “universitas cepat lulus” sedang saya masih sibuk dengan tugas merangkum buku ini itu, masih jauh dari mengerjakan yg namanya skripsi itu karena saya kuliah di “universitas susah lulus”, katanya sih. Lalu disinilah saya melihat, melihat dan menyaksikan mereka sibuk skripsi dengan penuh kecemburuan pun rasanya tidak bisa menghalangi mereka untuk tidak lulus, yah paling tidak saya bisa berharap mereka susah dapat kerja sehingga sia-sia lah mereka lulus lebih cepat daripada saya. Doa yang jahat, karena doa yang baik sudah banyak, maka biarlah saya memilih doa yg jahat, karena saya malas sm dengan orang lain. Berlawanan dengan mainstream adalah keren!

Ngomong-ngomong soal kerja, sebetulnya ini yg membuat saya malas bikin skripsi, terus terang seperti lampu, saya yakin dan sombong bahwa saya mampu dengan mudah melewati proses pembuatan skripsi, bukan hanya karena saya pintar tetapi selain sombong saya pun memang benar-benar pintar, makanya saya tidak cemas dengan skripsi. Jelas bukan skripsi yg saya takutkan, tapi setelah skripsi itulah yang saya takutkan, saya tidak ingin merubah status sosial saya sebagai kaum intelek, sebagai agent of changed, sebagai mahasiswa dengan tiba-tiba berubah menjadi pengangguran, HELL NO!! lebih baik begini, tetap keren menjadi mahasiswa, menjadi mahasiswa sombong, sombong dan keren adalah perpaduan yg ideal, seperti setan berwajah malaikat. Hah??

intermezo: pukul 3 pagi, dan RCTI menayangkan sinetron! WHAT THE FUCK!!!

masalah kerja bagi saya sederhana, apapun itu jenis pekerjaannya yang penting saya bisa kaya raya, itu saja. Selain karena uang adalah kebutuhan primer, saya pun percaya bahwa harta dunia adalah kendaraan menuju bahagia, seperti kata lagu Iwan Fals “kita hidup mencari bahagia, harta dunia kendaraannya. Bahan bakarnya budi pekerti, itulah nasihat para nabi”. Makanya cita-cita saya yang mulia hanya satu yaitu menguasai dunia dan banyak uang dan masuk surga dan bahagia. Tapi yg penting tetap kaya raya menjadi prioritas, karena kemiskinan dekat dengan kekufuran kl tidak percaya silahkan kamu googling pasti akan mendapatkan jawaban bahwa kalimat itu diucapkan oleh Nabi Muhammad SAW. Hal penting menjadi kaya raya adalah bahwa kelak anak dan istri saya tidak perlu mengalami hal-hal pahit yang pernah saya alami, oh ya hal itu akan saya ceritakan nanti di novel saya yg berjudul “gencatan wanita tua” yg kelak akan terbit tahun 2012 tepat sebelum dunia ini kiamat, jangan lupa beli ya sebelum dunia ini hancur, kelak kalau dunia sudah hancur kalian tidak akan sempat membeli buku semacam itu.

Masalahnya adalah bukan lulus tepat waktu tp lulus di waktu yg tepat, percuma lulus cepat tapi ujung2nya jadi pengangguran juga. Anak jurnalistik lulusnya lama, itu memang benar, karena sebagian besar dari mereka sudah bekerja bahkan ketika masih kuliah. Saya sih berharap ketika saya mendapat gelar sarjana berbagai perusahaan meminta saya bekerja, oh indahnya. Itu setelah saya menerbitkan buku saya yg saat ini masih dalam proses pengerjaan, masih dalam benak sih sebetulnya, yah tidak ada salahnya bermimpi bukan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar