Selasa, 17 Agustus 2010

tentang posting aneh

Pernah merasa bosan hidup? Saya pernah, sering malah, dan kadang sindrom ini berkala, biasanya sih menyerang disaat saya sedang suntuk, suntuk karena apapun. Saya merasa bosan hidup, tapi saya tidak ingin mati, karena saya calon sarjana, saying juga kalo udah habis puluhan juta tapi di batu nisan Cuma di tulis nama “Feryan Saputra” saya kan pengennya “Feryan Saputra S.Ikom” kalo bisa pake tanda bintang, pernah terancam DO. Sama seperti yg saat ini saya rasakan, saya merasa cape sama semuanya, cape kenapa? Ya cape saja.

Tahu tidak, saya tidak pernah minta dilahirkan ke dunia loh, ya pasti kamu juga tidak pernah minta kan?. Tapi nyatanya saya dilahirkan, kamu juga dilahirkan. Tahu tidak kata Sartre manusia tidak lain dan tidak lebih merupakan kalkulasi tindakannya di masa lalu, coba lihat diri kamu sekarang, kamu adalah hasil dari kamu yg kemarin, coba tarik lebih jauh ke belakang kamu yg sekarang berlari adalah kamu yg dulu awalnya berjalan, coba lebih jauh lagi, kamu yg menangis ketika lahir adalah hasil dari orang tua yg bersenang-senang. Ah sudah mulai mengacau ini. Seandainya saya dan kamu tidak dilahirkan pasti kita tidak akan melihat dunia ini yg kejam, tidak akan sedih, tidak akan tertawa, tidak perlu terluka, dan perasaan tetekbengek lainnya. Tapi kita dilahirkan, lalu selanjutnya kita harus melanjutkan hidup kita sendiri, kita yg mengaturnya. Makanya Sartre mengatakan “manusia dikutuk untuk bebas” kita dikutuk karena kita “dipaksa” untuk menjalani setiap “kebebasan” yg ada di dunia ini. Nah makanya karena kalian sudah dikutuk untuk bebas maka lakukanlah apapun itu sesuka kalian, tidak perlu memikirkan orang lain, Sartre sendiri bilang “neraka adalah orang lain”. Coba bayangkan ketika kamu berada di dalam lift hendak menuju lantai 465, di lift itu hanya ada kamu sendiri, kamu mau kentut, mau nyanyi, mau nungging pun bebas, tiba-tiba di lantai 435 naik orang lain, sekarang kamu jadi berdua di lift, nah kamu jd gak bisa kentut, nyanyi seenaknya lagi karena ada orang lain, makanya orang lain adalah neraka.

Sebetulnya saya ingin menuliskan kesedihan saya, tapi kenapa jadi begini?aneh.. sartre goblog! nantilah saya terusin. saya mau makan dulu

1 komentar:

  1. Ah, ini sesuai banget loh sama konsep Buddhist, yang bilang kalau hidup adalah penderitaan. Buktinya bayi aja lahir nangis ya?

    Gw juga pernah nulis hal yang mirip-mirip di blog gw, judulnya Semuanya Akan Kembali. Kalau ada waktu gw sangat mengharapkan abang Fery mau baca.. Thanks :)

    BalasHapus