Selasa, 06 April 2010

here`s come the second

Here`s come the second.!

Beberapa hari ini—minggu lebih tepatnya—saya disibukan sebagai pembantu, membantu ibu mngurusi kebun, membajak sawah, mengepel lantai dan pekerjaan lainnya yg mana sangat bertentangan dengan kodrat saya sebagai pria tampan. Memang banyak sekali pihak yg iri dan menginginkan saya untuk menderita, ah tapi itu tidak penting untuk kalian ketahui.

Ngomong-ngomong rabu sore lalu saya disuruh si ibu untuk membeli flashdisk dua biji, jangan tanyakan untuk apa, karena saya pun bingung untuk apa barang tersebut. Alkisah terdamparlah saya di sebuah toko computer langganan saya dimana saya sering beli alat-alat computer disitu.

*Interupsi!. Tolong jangan menganggap pembaca bodoh, dari kata “langganan” saja saya tau kalo anda “sering” beli di toko tersebut, dan saya yakin anda beli alat-alat computer karena itu toko computer!!

Feryanpemudatampan:ok maafkan saya.

“teh minta falshdiscnya dua biji”. Itu saya yang bilang begitu karena mau beli.

“minta mah nggak boleh, harus beli” itu si teteh yg bilang. Bodoran paling garing yg sering saya dengar. Dan sebetulnya saya ingin mengatakan hal tersebut, tapi melihat mukanya saya tidak tega. Ah sudahlah. Anyway harga flashdisc itu 70 ribu satunya lalu saya tawar 50 ribu. Si mbak dengan jitu mengusik sisi ketampanan saya. “wah si aa ini ganteng2 kok nawar?” fine! Saya beli langsung itu barang tanpa adegan tawar-menawar lagi. Karena saya adalah pria tampan yang gaul dan juga calon penulis terkenal.

anyhey, hari ini saya berdiskusi dengan seorang teman. Dia adalah seorang penulis, lebih tepatnya calon penulis, lebih tepatnya lagi calon penulis sampah, saya katakanan sampah karena saya tidak suka karya-karyanya, saya tidak suka karena karyanya begitu bagus sehingga saya tidak menemukan celah untuk mengejeknya, sial, i`ll be damned!! Bagian yg paling membuat saya ingin mengorok lehernya adalah, dia selalu mengatakan “menulis itu mudah, tinggal butuh konsistensi saja” kalo boleh saya menyebutkan (tentu saja boleh, ini kan tulisan saya, saya mau menulis apapun itu bebas) setiap dosen yg penulis—karena tidak setiap dosen penulis—selalu mengatakan hal yg sama, menulis itu mudah, menulis itu hanya butuh konsistensi. Oh crap!. Saya bingung melihat sisi mudahnya sebelah mana, menulis itu susah, mempertahankan konsistensi itu apalagi. Dan kenyataan bahwa tulisan kita akan dihujat berbagai pihak adalah hal yg paling sulit diterima.

Keuntungan menjadi penulis adalah selain keren (nilai plus setelah saya tampan), tentunya kita bisa mempengaruhi orang lain lewat tulisan2 tersebut, meskipun maaf sekali saya tidak bisa menularkan ketampanan saya pada kalian. Lagipula apa yg tertinggal dari seorang manusia selain karyanya? Dan hartanya kalo dia emang kaya. Jangan takut untuk menulis, jangan takut untuk dinilai oleh orang lain. Suatu ketika teman saya mengatakan bahwa tulisan saya bagus, saya yakin dia berkata dengan jujur. Suatu saat lainnya teman saya mengatakan bahwa tulisan saya memiliki kekurangan di sana dan di sini, saya berterima kasih karena beliau dengan sukarela memberikan analisisnya. Suatu kali teman saya mengatakan bahwa tulisan saya garing dan tidak lucu sama sekali, HALLOOOWW saya itu penulis coy bukan pelawak. Dan tidak ada dalam sejarah Indonesia pelawak yang memiliki paras tampan seperti saya.

sebetulnya saya adalah orang yg tidak percaya pada istilah “bakat terpendam”, sejak kapan Tuhan begitu tidak adil dengan memberikan kelebihan kepada orang-orang tertentu? Ah sudahlah itu urusan Tuhan bukan urusan saya. Talenta adalah hal yg harus dicari, didapatkan dengan cara belajar, that`s it saya bijaksana hari ini. Maka orang malas dan tampan seperti saya ini jauh dari menjadi penulis hebat. Ah tp yg penting punya obsesi, paling tidak saya punya cita-cita untuk dikejar bukan? Dan sebagai penutup tulisan saya yg kacau saya kutip sebuah quote dari film The Mentalist “Self isn`t something you find, it`s something you create. The more action you take the more progress you make”, maaf tugas saya disini adalah sebagai pengutip bukan sebagai penerjemah.

so bagi penerbit manapun, bersiaplah mengajukan kontrak untuk saya. Terima kasih, saya maafkan ketidaksukaan kalian terhadap tulisan saya.

Sampai jumpa

5 komentar: