Selasa, 14 Juni 2011

cinta vs bodoh

Sebulan tidak menulis, bukan karena saya malas tapi karena saya sibuk. Biasalah sebagai mahasiswa cerdas saya sibuk memikirkan urusan negara ini yg semakin hari makin runyam. Maka waktu sama sekali tidak memberikan kesempatan bagi saya untuk menuliskan ketampanan saya yg semakin hari semakin bertambah.

Anyhey, dalam sebulan ini setidaknya saya bertemu dengan 3 orang teman baru, dan entah kenapa secara ajaib mereka memuja kegantengan saya dengan mengatakan “kamu mirip temen aku”. Ok itu cukup menyentuh hati saya, entah karena orang tampan seperti saya memang enak dilihat mata sehingga mereka mengatakan demikian, atau well simply muka saya itu pasaran. Kenyataan pahit ini dipertegas dengan pernyataan seorang dosen yg secara utuh mengatakan, “kamu pernah ikut kelas ibu kan? Soalnya mukanya familiar” oke itu adalah kalimat lain untuk mengatakan bahwa “hai muka kamu pasaran”, *sebentar ya saya cari jembatan yg tinggi dulu buat loncat* saya membayangkan kalau suatu hari saya bunuh diri lalu tewas dengan kondisi mengenaskan, hanya meyisakan sedikit kegantengan saya, pasti banyak orang akan panik. Bukan karena mereka bersedih dan berduka atas kematian saya yg tragis, tapi karena mereka mengira itu teman mereka yg mirip dengan saya.

Tuhan memang Maha Adil, Dia ingin membagi kegantengan saya dengan banyak orang, katanya ada mitos yg mengatakan bahwa di dunia ini kita memiliki 7 orang saudara kembar, nah karena saya tampan maka tuhan menciptakan 700 saudara kembar buat saya. Jadi kalau ada orang yg komentar “Fer kamu mirip temen saya” itu saya anggap pujian atas kegantengan saya yg tersebar dimana mana. Di lain pihak ini mengenaskan, karena pada dasarnya saya tidak menyukai hal hal yg berbau mainstream, dalam musik misalnya, saya lebih memilih band band yg tidak begitu in di Indonesia, semakin aneh semakin keren, nah kenapa ini harus muka saya yg mainstream? Mereka bilang itulah ironi.

Tapi saya punya ironi yg lebih ironi daripada ironi, jangan bilang apasih. Ini serius jangan ketawa. Manusia itu bisa menemukan hal hal yg baik dalam apapun kecuali dalam dirinya sendiri. Saya misalnya menemukan bahwa saya adalah pria tampan, tapi ketika saya mengatakan bahwa saya tampan orang mengatakan saya narsis, ketika saya mengatakan saya jelek mereka bilang saya tidak bersyukur, ketika saya mengatakan bahwa saya pintar mereka bilang saya takabur, ketika saya bilang bahwa saya bodo mereka bilang jangan ngomong gitu nanti saya bodo betulan, oke manusia memang makhluk yg kompleks. Karena itu kalian yg bukan manusia, bersyukurlah tidak memiliki masalah serumit ini.


2 komentar: