Selasa, 14 Desember 2010

repost : mendadak nasionalis

sedikit demi sedikit konflik dengan malaysia mulai mereda, masalah tersebut sudah jarang muncul di berbagai media maupun di dunia per-fesbuk-an. ketika konflik Indo VS malay msh hangat2 tahi ayam adalah pemandangan lumrah ketika status byk org bernada provokatif semisal; GANYANG MALAYSIA, MALIYSIA BABI, MALAYSIA BANGSAT, et cetera et cetera pun bermunculan group dadakan yg mewakili semangat muda-mudi indonesia, FORUM PEDULI BANGSA, RELAWAN GANYANG MALAYSIA, MALAYSIA TRULLY MALINGSIA, dan lain2. bahkan media pun tak lupa memberikan bola api kpada masyarakat dgn menunjukkan berbagai tayangan yg (lagi2) berlebihan, sang presenter mirip pedagang obat yg teriak san-sini, ah mungkin tujuannya ingin seperti para oratr, ah tapi ya sudahlah mereka memang begitu. terlepas dari berbagai lapisan masyarakat Indonesia yg menyerukan GANYANg malaysia seorang teman pernah berujar, "emang presiden lu berani bilang perang sm Malaysia?" dan hingga detik ini tidak ada rudal maupun nuklir yg singgah di rumah saya, nah itu menandakan kita tidak perang, (dgn berat hati) tidak berani perang.

memang kita hanya melihat secara jelas bhwa sikap malaysia sudah melampau batas, setelah mengklaim pulau, kebudayaan, dan juga manohara. perlakuan mereka terhadap para tki pun tdk dapat ditolerir. namun saya kira kita melihat sebuah gunung es, dimana yg terlihat hanya sebagian kecil saja bkn sbagian bsar permasalahan. contoh kecil, berapa juta Tki/tkw yg mnggantungkan hidupnya di malaysia? apakah kita mempunyai perlengkapan yg memadai untuk melawan malaysia? karena saya kira bambu runcing tdk mungkin dipakai lagi dalam perang modern dewasa ini. yg sering membuat saya ketawa adalah orang yang menyatakan perang dengan argumen, berapa besar sih luas malaysia? toh kita lebih luas..HALLOW??? plis..ini kan 2009, harap diingat 2009, sekali lagi 2009, dan memang 2009 (thats enough) israel negara segede pelok yg bisa mempora-porandakan 6 negara tetangganya. iran tdk bergeming sedikit pun melawan nato dan antek2nya dan saya tdk melihat korelasi antara luas wilayah dan kemampuan berperang. memang dengan sekali nuklir malaysia bakalan hancur tp apa kita punya nuklir?

begitu banyak org yg menghina malaysia, tp dalam hati saya justru sy berterima kasih kepad mereka krna mencuri dari indonesia toh kita msh memiliki banyak aset bukan?tp bukan disitu yg hrs kita soroti, bahwa pasca pencurian tersebut banyak dari kita yg terkena sindrom mendadak nasionalis, setiap org berbicara mngenai malaysia, setiap org berbicara mngenai kebudayaan, dan setiap org meramaikan hari batik. pertanyaan terbesar saya adalah mungkinkah semua itu terjadi bila malaysia tidak mencuri??dlm hati saya pun bangga melihat smangat masyarakat indonesia dan berharap bahwa nasionalisme itu bukan sekedar musiman saja. sepertinya kita harus dipukul dulu untuk meraskan sakit.

mari bermain analogi, anda adalah seekor kelinci yg dimiliki oleh si Fulan, si Fulan memperlakukan anda semena-mena, sering lupa kepada anda, jarang memberi makan, diberikan kndang yg buruk, dll..lalu datang si Falin yg dengan senang hati memperlakukan anda bak seorang raja, diberikan ini-itu, diberikan "istana" dll, apabila saya menjadi kelinci itu (tentu saja kelinci yg maha ganteng) saya lebih memilh si Falin ketimbang si Fulan, tentunya dgn pertimbangan pengakuan yg diberikan si Falin. semua budaya dan kesenian yg kita lupakan tntunya merasa nyaman dgn pengakuan mereka disana, toh kini mereka mnjadi primadona bukan? permasalahannya adalah pemerintah spertinya tdk mennaggapi scara serius mslh ini, bkn mnyamakan mereka dgn keledai tp bukannya cm si keledai yg jatuh dua kali dalam lubang yg sma?..seandainya kita memperlakukan budaya dan kesenian itu sperti mereka, dgn mmpromosikannya ke dunia luar maka malaysia tdk akan mengakui budaya yg sudah jelas2 dikenal di seluruh dunia sbg budaya indonesia.

sikap pmrintah ke dalam negeri pun setali tiga uang, jrg sekali saya melihat ada program pngenalan budaya indonesia kpd muda mudi. bkn kesalahan mreka seutuhnya apabila di tengah arus globalisasi (sy lbh sk mnyebutnya Amerikanisasi) dimana berbagai budaya msk (org lain memperkenalkan budayanya ke negara lain, kita mah jarang kek gitu) mengikis berbagai budaya kita yg justru tdk dikenalkan sm sekali. semakin tdk betahlah si budaya diam di indonesia.

hal yg dapat dilakukan adalah.
1. pemerintah mengenalkan berbagai budaya baik ke dalam maupun ke luar negeri dengan sangat gencar.
2.mempatenkan setiap aset yg dimiliki agar peristiwa seperti ini tidak terulang untuk yg ke 2345 kalinya.
3.sineas+media kita dapat memberjalan untuk mengenalkan berbagai budaya kepada masyarakat indonesia melalui berbgai film atupun acara yg kental dengan rasa indonesia.
4.suka kah anda menonton wayang golek? apakah anda mengoleksi batik? atau mendadak nasionalis?

sebagai penutup saya ucapkan maaf kepada rendang, cendol, kpda batagor, kpda wayang golek, kpd tari pendet krna tdk mampu mnjadi majikan yg baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar